Selasa, 26 Mei 2015

Psikologi Industri dan Organisasi

Review  PIO


Pada hari Jumat lalu tanggal 21 Mei 2015, kelompok kami yakni kelompok 2 alias kelompok GGS (Ganteng Geulis Smart) presentasi kelompok mengenai kantin. Saat kelompok kami sedang mempresentasikan hasil kerja kelompok kami, banyak teman-teman yang menyimak tentang hasil penelitian yang telah kami lakukan.
Banyak yang tertarik untuk bertanya tentang hasil penelitian kami tentang kantin. Salah seorang yang bertanya adalah Sasa. Dia menanyakan “Salah siapa jika kita membuang sampah tidak pada tempatnya?” Menurut kelompok kami, membuang sampah merupakan kesadaran dari masing-masing individu itu sendiri. Kita tidak bisa langsung menyalahkan kepada siapa kita harus menyalakan ini semua, yang terpenting adalah kesadaran masing-masing individu akan membuang sampah pada tempatnya.
Selain itu, kelompok kami juga mendapat banyak masukan dari dosen. Beliau memberikan masukkan bahwa harus lebih diperhatikan detail-detailnya lagi dalam meneliti sebuah kantin, seperti bagaimana interaksi penjual dengan pembeli. Apakah seperti model prasmanan (mengambil sendiri makanannya)? Apakah delivery? Atau yang lainnya, bagaimana luas kantin yang ideal? Untuk kapasitas berapa orang kantin tersebut? Bagaimana jarak antara jempat sampah dengan tempat makanan? Begitulah kira-kira detail-detail yang harus diperhatikan saat meneliti sebuah kantin.

Masukan-masukan dari beliau kami terima dan kami simpan agar untuk ke depannya lagi, bisa lebih baik dari ini. Tetapi walaupun banyak koreksi dan banyak masukan seperti itu, kelompok kami berhasil menduduki posisi kedua lagi dengan skore rata-rata 81,25. Ini semua tidak akan berhasil tanpa adanya kerjasama dan kekompakkan antar anggota tiap kelompoknya.
Untuk tugas minggu depan ada tugas mencari jurnal tentang stres dan kelompok kami mendapatkan tugas tentang "Stres Kerja terhadap Atasan". Kelompok kami pun bergegas mencari jurnal untuk tugas berikutnya. Semoga kelompok kami bisa meraih hasil yang lebih baik lagi kelak ketika presentasi. Tetap kompak yaa GGS..Ganbatte!!

Senin, 18 Mei 2015

Psikologi Industri dan Organisasi #10

Pengalaman Organisasi


       Singkat cerita saya memiliki sebuah organisasi kecil yang bernama Ganteng Geulis Smart (GGS) perpaduan bahasa indonesia, sunda, dan inggris yang artinya ganteng cantik pintar. Disini saya di tunjuk sebagai ketua kelompok. Tugas kami didalam kelompok ini  ialah melakukan survey ke sebuah organisasi/komunitas yang telah berdiri lama kemudian mempresentasikannya dalam bentuk poster dan makalah.

          Pada hari jum’at kemarin pada 15 Mei 2015 saya dan kelompok saya mempresentasikan hasil dari survey kami yakni komunitas Cicera (cipta ceria alam) yaitu komunitas pencinta alam. Kami mempresentasikan hasil kami kepada kelompok-kelompok lain dan beberapa orang  dari kelompok kami mewawancarai hasil survey mereka mengenai organisasi.


          Setelah itu semua selesai, kami pun melakukan penilaian terhadap kelompok lain dengan berbagai kriteria. Setelah itu kami rata-ratakan sehingga jadilah hasil penilaiannya. Kelompok kami memperoleh hasil terbaik kedua setelah kelompok Bunga Mata Hari. Kemudian, untuk tugas selanjutnya kami memilih konten tentang Kantin karena kantin banyak sekali objek-objeknya.

Selasa, 12 Mei 2015

Psikologi Industri dan Organisasi

Budaya Organisasi

            Budaya organisasi adalah persepsi daripada orang-orangnya, yang biasanya dibentuk oleh generasi pertama. Persepsi itu bisa berupa perasaan atau pola pikir yang sama yang akan membentuk sebuah kesesuaian sehingga terjadinya rasa nyaman antar sesama anggota dalam sebuah organisasi. Didalam sebuah organisasi terkadang ada kalanya dimana antar sesama anggota organisasi tersebut memiliki sebuah argumentasi yang berbeda sehingga terjadilah sebuah konflik yang mengakibatkan keluarnya salah satu atau lebih anggota organisasi tersebut.  

Ada 7 karakteristik umum yakni:
1.      Innovation & risk taking: mampu membuat inovasi dan berani mengambil apapun segala resiko yang ada.
2.      Attention to detail: memberikan kontribusi yang baik.
3.      Outcome orientation: dapat memberikan prestasi maupun kebaikan kepada masyarakat sekitar.
4.      People orientation: tidak hanya mampu mensejahterakan organisasinya saja akan tetapi mampu juga mensejahterakan masyarakat sekitar.
5.      Team orientation: berorientasi kepada keseluruhan anggota organisasi.
6.      Agresifitas: kecekatan dalam mengerjakan program kerja.
7.      Stability: kemampuan unttuk saling menjaga stabilitas antar anggota organisasi sehingga organisasi tersebut dapat bertahan.

Pada organisasi juga seringkali terdapat culture yang mendominasi yaitu:
1.      Culture dominan (kelompok mayoritas).
2.      Subcultures (cabang-cabang organisasi).
3.      Core values (nilai-nilai inti dalam organisasi).
4.      Strong culture (organisasi yang sudah kuat).

Fungsi perlunya sebuah culture didalam suatu organisasi yaitu:
1.      Menjadi pemersatu kelompok.
2.      Perasaan memiliki dalam kelompok/rasa kebanggaan.
3.      Meninggalkan apa yang ia yakini, mulai melebur dalam kelompok.
4.      Mendukung stabilitas social yang ada.
5.      Memastikan apa yang dilakukan kelompok terkontrol.